Renungan Minggu Ini

MENGHIDUPI IDENTITAS KELUARGA

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1 : 27-28)

Bagaimana menumbuhkan cinta kasih agar keluarga bertumbuh? Berbagai pergumulan dalam keluarga sering menjadi penghambat kehidupan cinta kasih. Kasih mula-mula yang pada awalnya menjadi jalan masuk ke dalam kehidupan keluarga, kehilangan dayanya saat keluarga memasuki kehidupan sehari-hari dengan berbagai rutinitasnya. Oleh karena itu, merayakan hidup berkeluarga adalah hal yang sangat diperlukan agar kasih mula-mula kembali menjadi daya bagi terbentuknya keluarga yang bahagia. Dalam kasih itulah identitasnya sebagai keluarga terisi dengan nilai-nilai kekristenan yang berlanjut pada panggilannya sebagai keluarga yang diberkati untuk menjadi berkat.
Di dalam keluarga, terdapat banyak pemicu konflik yang berakibat suatu pergumulan hidup seperti masalah ekonomi, kesalah pahaman, perbedaan agama, perselingkuhan dan sebagainya. Dalam konflik keluarga, semua pihak yang terlibat memiliki andil melukai dan dilukai, yang pasti semua terluka. Ndang balia Sri… ndang balia… nyanyian campursari yang pernah populer ini menceriterakan seorang istri minggat dari rumah karena persoalan dengan suaminya. Janji sehidup semati tinggal janji, tidak ditepati. Nyanyian Sri Kapan Kowe Bali memang hanya nyanyian, tetapi nyanyian sering menjadi penunjuk realitas sosial. Keluarga Kristen juga tidak “kalis” dari situasi seperti dalam nyanyian Sri  itu. Jika purik, minggat, menghindar dari masalah dengan cara meninggalkan keluarga yang dipilih menjadi “solusi” maka, konflik tidak akan terselesaikan. Sebaliknya konflik akan menjadi semakin parah.
Keluarga yang berhasil bukan berarti keluarga yang tidak memiliki persoalan dalam rumah tangga. Keberhasilan keluarga terwujud jika keluarga mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Menyelesaikan masalah berarti bersedia memasuki masalah yang dialami dengan kejujuran, kesetiaan, kerendahan hati  dan bertekad untuk memperbaharui kehidupan keluarga dalam cinta kasih.
Seturut rencana Allah, keluarga telah ditetapkan sebagai “persekutuan mesra kehidupan dan cinta kasih”, maka : Identitas Keluarga Kristen bersumber dari penghayatannya akan Allah Tritunggal (Bapa, Putra dan Roh Kudus). Artinya : sifat-sifat, pembawaan yang mendasar dalam keluarga Kristen hendaknya bertumbuh selaras dengan sifat Ilahi.  Keselarasan dengan sifat Ilahi terjadi karena selain secara pribadi manusia diciptakan Tuhan seturut dan serupa dengan gambar-Nya (Kej. 1:27-28). Dari dasar inilah kita menemukan cinta kasih yang hidup dalam keluarga.
SELAMAT MERAYAKAN BULAN KELUARGA

Tuhan memberkati. Amin.

Disarikan oleh  masnow dari Bahan Dasar Bulan Keluarga 2011