Renungan Minggu Ini :
MAKNA PERJUMPAAN
1 Tesalonika 3 : 10
Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.

Seseorang menjadi Kristen berarti telah menerima kabar sukacita tentang damai sejahtera  dari ALLAH. Dan setiap orang Kristen telah menggenggam suka cita itu, meskipun seringkali sukacita itu seolah-olah hilang atau tertutupi oleh kesulitan hidup, kepedihan, keprihatinan dalam menjalani hidup ini.

Paulus dalam menjalani tugas pelayanannya ingin lebih banyak menjumpai orang-orang Kristen di Tesalonika, agar ia bisa menguatkan iman orang-orang yang dijumpainya.  Supaya iman dan sukacita yang telah dimiliki orang-orang Kristen tidak menjadi tertutupi ataupun hilang.

Dalam hidup kita, seringkali kita saling berjumpa dengan sesama orang Kristen. Baik dalam suasana Ibadah, PA, mengunjungi yang sakit, berduka, bahkan yang sedang bersuka cita. Lalu apakah perjumpaan itu hanya untuk kegiatan “silaturahmi”, atau perjumpaan yang berlalu begitu saja tanpa makna?

Mencermati petikan isi surat Paulus di atas, maka makna terindah dalam perjumpaan itu adalah ketika kita saling menguatkan iman kita dan mengingatkan tentang sukacita dan damai sejahtera yang sebenarnya sudah selalu ada dan melekat dalam diri kita masing-masing. Makna perjumpaan bukan untuk saling menghujat, menghina, merendahkan, namun justru untuk saling membangun, menopang dan menolong sesama orang Kristen.

JSPH