Renungan Minggu, 14 Agustus 2011

Tarik Tambang

Filipi 2:2
“ Karena itu sempurnalah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan ”

Setiap tahun dalam acara menyambut hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia tujuh belas Agustus di lingkungan rumah, sekolah ataupun kedinasan pasti diadakan perlombaan berbagai permainan mulai dari permainan ketangkasan balap karung, sepak bola, sampai permainan dengan menggunakan otot yakni tarik tambang. Permainan tarik tambang ini merupakan permainan yang memiliki banyak peminat di Indonesia. Selain karena menyenangkan, ada rasa kebanggaan yang dimiliki bersama-sama apabila salah satu tim memenangkan kompetisi tersebut.

Sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita kerap kali menghadapi tantangan dalam belajar bagaimana caranya agar dapat “menarik” bersama-sama. Kepentingan diri, agenda pribadi, dan pergumulan kekuasaan yang dapat menjadi penghalang bagi pelayanan yang tulus serta karya Kristus.

Begitulah kejadiannya di dalam surat Paulus kepada jemaat di Filipi, dimana ia harus memohon kepada Euodia dan Sintikhe supaya “sehati sepikir” (4:2).

Gesekan pribadi di antara mereka menciptakan batu sandungan bagi pelayanan Rohani mereka dan juga membahayakan hidup gereja. Paulus memohon agar mereka menarik bersama-sama dan bekerja untuk menghormati Sang Tuan. Permohonan tersebut berlaku juga bagi kita hari ini. Gereja/lembaga pelayanan bukanlah tempat untuk berebutan “menarik tambang”. Kita harus bekerja sama bagi kemajuan kerajaan Allah. Dia dapat memakai kita melalui cara-cara yang indah jika kita mengesampingkan pribadi kita dan menarik “tali” itu bersama-sama.
Orang percaya yang berselisih dengan sesamanya tidak dapat berdamai dengan Allah.

Disadur dari renungan kita.
“beds”