Renungan Minggu, 7 Agustus 2011


Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. ( Matius 24 : 13 )
“Pemeliharaan Allah terhadap kita melalui Perjamuan Kudus, menjadi bekal dalam perjalan iman kita sampai kepada hidup yang kekal”



oleh karena itu, apa yang harus kita lakukan sekarang? Baik sebagai ahli waris KERAJAAN ALLAH maupun sebagai generasi penerus warga Negara INDONESIA?
Jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus.

Hari ini Minggu, 7 Agustus 2011 kita menerima Sakramen Perjamuan Kudus sebagai alat pemeliharaan Allah terhadap kehidupan iman kita & sebagai warga negara Indonesia, 10  hari lagi yaitu tanggal 17 Agustus 2011 kita akan merayakan 66 Tahun Kemerdekaan Negara kita REPUBLIK INDONESIA
Kalau dapat kita diumpamakan hidup kita itu seperti “Perjalanan Rohani”. Artinya orang yang berjalan dari suatu tempat (dunia dengan berbagai macam godaan dan tantangannya) ke tempat lain (Kerajaan Allah dengan hidup kekal dan Perjamuan Kawin Anak Domba Allah).

Di dalam perjalanan itu banyak yang sampai ketujuannya tetapi ada pula yang gagal sampai ke tujuan tersebut, karena banyak hal dan faktor yang mengganggu dan menghambatnya.
Kegagalan untuk sampai ke tujuan itu (hidup kekal) karena ada orang yang “ndlèngèr”, ”sembrono” dan “menyimpang” serta “keluar” dari rombongan dalam perjalanan itu, sehingga mereka kehilangan arah menuu ke Kerajaan Allah itu.

Sakramen Perjamuan Kudus yang kita terima hari ini, sebagai alat pemeliharaan Allah terhadap kita, umat milik-Nya, memberi bekal bagi kita dalam “perjalanan rohani” itu, agar kita tidak ndlèngèr, tidak sembrono, tidak menyimpang dan tidak keluar dari rombongan arak-arakan orang-orang yang sudah diselamatkan. Itu sebabnya Tuhan Yesus mengingatkan kita “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat”.

Mari jemaat yang dikasihi Tuhan Yesus, dalam rangka menyambut Kemerdekaan Negara kita INDONESIA, mari kita gunakan kemerdekaan yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus (melalui Tubuh dan Darah KRISTUS) dari perbudakan dosa, bukan untuk hidup ndlèngèr, hidup sembrono dan hidup menyimpang, tetapi mari kita gunakan kemerdekaan firman Allah dan kehendak-Nya. Amin.



 “ DAH ”